Tema Pidato : Reboisasi | Pemanasan Global | Global Worming
Judul pidato : Menghijaukan Bumi Menghalau Pemanasan Global
Pelaku pidato : Bapak guru
Assalamu alaikum wr.wb.
Bapak Kepala Sekolah yang kami hormati
Bapak-ibu guru yang kami hormati
Anak-anakku seluruh siswa SMA Negeri 38 Yogyakarta yang bapak banggakan
Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Sholawat dan salam semoga tetap dicurahkan kepada penghulu semua utusan, penghulu dan pimpinan kita, Nabi Muhammad Saw., kepada keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir jaman.
Seperti yang kita tahu bahwa dunia ini sudah semakin panas, apakah kita merasa bahwa sinar matahari semakin terik dan malam hari semakin dingin. Kini hal itu terjadi disebabkan karena keserakahan manusia. Akibatnya dunia menjadi menderita dan kesakitan.
Pemanasan global sebagaimana yang disebut oleh dunia sebagai global warming merupakan suatu tanda buruk bagi seluruh manusia dan seisinya.
Kita menyaksikan di hampir setiap media baik media cetak maupun media elektronik, ilegallogging semakin mengganas, pengrusakan hutan terjadi dimana-mana. Pemerintah sepertinya bungkam dan berdiam diri. Tidak mampu mengatasi kejahatan besar yang nyata-nyata sedang dilakukan di depan mata.
Kita menyadari betapa besar bahaya yang dihadapi dunia ini. Dunia semakin panas, kebakaran disana-sini, Asap tebal menutupi berbagai pemukiman yang membuat sesak untuk bernafas dan kendala besar untuk beraktivitas.
Dengan meningkatnya panas bumi bisa jadi salju dan gunung es yang ada di kutub akan mencair. Jika demikian maka alamat kiamat semakin dekat. Kita semua akan terendam oleh limpasan air yang berasal dari mencairnya gunung-gunung yang berada di wilayah kutub. Inilah gambaran ketika global worming ini kita biarkan.
Anak-anak ku sekalian yang bapak banggakan..
Indonesia yang dibilang sebagai zamrud khatulistiwa karena kehijauan dan kesuburannya kini hampir kehilangan zamrud dan citranya. Ini tiada lain karena tangan orang serakah yang merampok pohon-pohon kita. Mereka sungguh tidak bertanggung jawab dan tidak tahu petaka yang sedang mereka tanam. Mereka inilah yang mencoreng nama baik Indonesia di mata internasional. Kita di anggap penyumbang global worming yang cukup besar.
Menyaksikan hal demikian, Apakah kita terus hanya menutup mata dan pura-pura buta??? Mari kita raba hari mulai ini, masihkah hati nurani kita peduli terhadap alam?
Karenanya mari mulai dari diri sendiri untuk menyadari sepenuhnya dan mulai mengajak saudara-saudara dan teman-teman kita untuk menanam pohon, minimalnya dilingkungan kita terdekat yaitu rumah kita, begitu pun di sekolah kita ini.
Mudah-mudahan juga kita berharap, para pimpinan pemerintah, pimpinan perusahaan maupun instansi untuk menghimbau kepada seluruh jajarannya untuk menanam pohon.
Pemerintah saat ini juga mewajibkan kepada setiap perusahaan melakukan program tanam pohon. Ini tentu lebih efektif karena mereka khawatir akan sangsi yang akan diterimanya jika ini tidak dilakukan. Ini merupakan harapan besar untuk mengatasi global worming yang sedang terjadi.
Anak-anak ku sekalian yang bapak cintai..
Semoga kita semua menyadari betapa pentingnya program tanam pohon ini. Demi diri sendiri, demi anak dan cucu, demi negara dan demi dunia.
Satu pohon yang di tanam oleh seluruh penduduk Indonesia maka akan ada ratusan juta pohon baru yang di tanam.
Semoga himbauan ini mengingatkan kita dan menyadarkan kita akan dampak dari pemanasan global sehingga bangkit kesadaran kita untuk menjaga lingkungan kita, setidaknya menjaga lingkungan terdekat.
Kita pun mulai minggu ini akan menanam pohon di lingkungan sekolah kita. Dan tentunya kalian juga diminta berpatisipasi membawa masing-masing satu pohon.
Semoga uraian dari bapak ada manfaatnya buat kita semua. Sekian uraian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar