Jika demikian bukannya mendamaikan dua pihak yang berseteru yang ada justru memperkeruh suasana. Ini tentu tidak boleh terjadi.
Sumber Gambar : simetriradial.blogspot.com |
Pertama, tentu harus mengucapkan terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah hadir untuk tujuan yang sama, yaitu pedamaian.
Kedua, dalam menyampaikan pidato harus benar-benar menonjolkan persamaan dari kedua belah pihak, jangan memunculkan hal-hal yang membuat perbedaan.
Ketiga, tonjolkan masa depan. Kata Peter F Drucker (Pakar manajemen), untuk membuat kemajuan yang berarti kita harus mengabaikan semuanya kecuali masa depan.
Kempat, sampaikan bahwa semua ini adalah peran kedua pihak, anda adalah perantara saja. Jangan menonjolkan peran diri sendiri.
Kelima, jangan lupa bahwa Tuhan telah memberikan banyak nikmat, mari kita syukuri dengan terus mengembangkan silaturahmi, bekerja keras dan bekerjasama untuk masa depan.
Pidato ini sepertinya tidak muda dibawakan sebagaimana pidato singkat umumnya yang bisa dibawakan dengan durasi waktu 10-15 menit.
Sangat mungkin pidato perdamaian ini pidato panjang yang perlu penyampaian poin-poin penting sampai tuntas, mengena dan bisa membawa dua pihak berseteru menyadari untuk berdamai.
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar