Ancaman terorisme terus berkembang dengan banyak cara. Lewat penyelidikan terbaru, saat ini para pelaku teror menanam bom di dalam tubuh demi meloloskan upaya penyerangan mereka.
Pihak keamanan bandara di seluruh dunia akan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan mereka. Para pejabat intelijen memaparkan bahwa teroris saat ini rela menjalankan operasi pada tubuh mereka, untuk menanam bom demi mencoba meledakan pesawat.
Berdasarkan penelusuran intelijen AS, selama ini pelaku teror kerap melancarkan serangan mereka dengan menyusupkan bom pada tas, sepatu atau bahkan celana dalam, untuk menghindari deteksi alat pemindai.
Sejak kematian Osama bin Laden, keamanan terus ditingkatkan di negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Pihak keamanan negara-negara tersebut terus memperketat pemeriksaan di bandara, gedung pemerintah, serta fasilitas lain yang memiliki potensi serangan cukup besar.
Sementara mengenai upaya teroris menanam bom di tubuh mereka, tidak lepas dari penerapan alat pemindai tubuh yang dipasang di beberapa bandara internasional di negara-negara barat. Diyakini, para pengebom pria akan menanam bahan peledak pada usus dan wilayah sekitar bokong.
Sedangkan pelaku pengeboman perempuan, diperkirakan akan menanam bom pada bagian payudara. Bagi pengebom perempuan, cara penanaman bom ini tidak jauh berbeda dengan operasi implan payudara. Para ahli memperkirakan bom tersebut disimpan dalam plastik. Demikian diberitakan Daily Mail, Kamis (7/7/2011).
Bahan peledak yang digunakan diduga berjenis Pentaerythritol Tetranitrate (PETN) dapat dibentuk hingga beukuran lima inchi dan saat meledak, bom jenis ini mampu membuat lubang besar di pesawat. Bom ini akan dipicu oleh pelaku pengeboman dengan detonator yang dihubungan dengan cairan pemicu ledakan yang ditanam di kulit mereka.
Cairan Triacetone Triperoxide (TATP) tersebut merupakan sebuah metode mematikan yang membuat pelaku pengeboman seolah menjadi pasien diabetes. Mereka akan berpura-pura menjadi pasien penderita diabetes untuk mencegah siapa pun mencoba menghalangi misi bunuh diri. (hacker-komunitas.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar